Thursday 18 December 2014

Puisi

A B C D


A B C D
Saat aku mulai mengenalnya
Terus ku pandangi
Tatap Tanpa makna
A B C D

A B C D
Mulai aku mengeja
Baca
A B C D

A B C D
kini ku coba goreskan pena
Menulis
A B C D

A B C D
Mozaik yang ku rangkai
Dalam bait puisi ku
A B C D

A B C D
Kata tanpa makna
Dalam ucapku
Dalam tulisku
A B C D

A B C D
Baca
Tulis
Mozaik kata tanpa makna
A B C D

Puisi





Malam Temaram


Bias aura dalam gugus bintangku
Menapak indahnya bulan di malam temaram
Saat langit terhampar
Saat bulan terdampar
Cahaya kilau terbinar


Dan hingga aku tersadar
Tidak hanya ada malam ini
esok hari kan jelang
Berganti sang mentari yang menemani
Tatap birunya langit
Ku lirihkan kata
Tuhan bahagiakan aku dan semua

Wednesday 17 December 2014

puisi



Senja ...
Akan ku ceritakan hidupku
Dulu dan sekarang menjadi tua
Tak akan bisa ku kembalikkan saat itu
Waktu telah merenggut sejarah
Ketika malam menyambut cahaya semu
Tau kah kamu
Aku menatap gelapnya diri ini
Berharap esok kan dismbut senyum pelangi
Namun aku harus menerima
harus ada hujan sebelumnya
jalan ini seakan menginginkanku untuk jatuh
begitu banyak batu duri dan lubang
namun Kau selalu ada
untuk mengarahkan jalan ku
walau kadang aku mengabaikan
kau tetap meraihku
walau kadang aku menghindar
pagi ....
saat mentari menyambut mu
aku merasakannya
dan saat awan-awan itu menjauhkan mu dari hari itu
kau tetap memaafkan
bersikeras tetap hadir
terima kasih untuk cerita yang tak dapat ku lukiskan

Tuesday 16 December 2014

analisis masalah pendidikan



MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA

Kurang optimalnya pelaksanaan sistem pendidikan (yang sebenarnya sudah cukup baik) di Indonesia yang disebabkan sulitnya menyediakan guru-guru berkompetensi untuk mengajar di daerah-daerah. Sebenarnya kurikulum Indonesia tidak kalah dari kurikulum di negara maju, tetapi pelaksanaannya yang masih jauh dari optimal. Kurang sadarnya masyarakat mengenai betapa pentingnya pendidik dalam membentuk generasi mendatang sehingga profesi ini tidak begitu dihargai.
Sistem pendidikan yang sering berganti-ganti, bukanlah masalah utama, yang menjadi masalah utama adalah pelaksanaan di lapangan kurang optimal. Terbatasnya fasilitas untuk pembelajaran baik bagi pengajar dan yang belajar. Hal ini terkait terbatasnya dana pendidikan yang disediakan pemerintah.
Banyak sekali kegiatan yang dilakukan depdiknas untuk meningkatkan kompetensi guru, tetapi tindak lanjut yang tidak membuahkan hasil dari kegiatan semacam penataran, sosialisasi. Jadi terkesan yang penting kegiatan itu terlaksana selanjutnya, tanpa memperhatikan manfaat yang dapat diperoleh.
Jika kondisi semacam itu tidak diubah untuk dibenahi kecil harapan pendidikan bisa lebih maju atau baik. Maka pendidikan Indonesia sulit untuk maju. Selama ini kesan kuat bahwa pendidikan yang berkualitas mesti bermodal atau berbiaya besar. Tapi oleh pemerintah itu tidak ditanggapi, kita lihat saja anggaran pendidikan dalam APBN itu. Padahal semua tahu bahwa pendidikan akan membaik jika gurunya berkompetensi dan cukup dana untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran.
Adanya biaya pendidikan yang mahal, menyulitkan sebagian masyarakat Indonesia yang kurang mampu. Hal ini dapat mengakibatkan banyaknya anak-anak Indonesia yang terancam putus sekolah. Oleh karena itu, sangatlah diperlukan peningkatan dana pendidikan di Indonesia agar dapat membantu masyarakat Indonesia yang kurang mampu melalui program beasiswa, orang tua asuh, dan dapat juga dengan pembebasan biaya pendidikan.


ANALISIS
Pelaksanaan pendidikan di Indonesia memang belum optimal, hal tersebut karena sistem pendidikan yang belum saling mendukung satu sama lain. Setiap unsur dalam sistem pendidikan saling berkaitan dan berpengaruh. Kelemahan dari salah satu unsur dalam sistem tersebut akan mempengaruhi seluruh sistem pendidikan itu. Unsur-unsur sistem pendidikan yaitu tujuan pendidikan,peserta didik, pendidik, jenjang pendidikan, kurikulum dan fasilitas pendidikan.
Salah satu unsur dari sistem tersebut yaitu guru dan pelaksana. Menyediakan guru-guru yang berkompeten memang sulit, guru sebagai pendidik dituntut memenuhi persyaratan-persyaratan baik persyaratan pribadi maupun persyaratan jabatan. Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru diantaranya yaitu kompetensi professional, kompetensi personal, kompetensi sosial, dan kompetensi pedagonik.
Dalam melaksanakan tugasnya, seorang pendidik harus memiliki prinsip profesionalisme guru, yaitu profesi guru merupakan profesi yang berdasarkan bakat, minat, panggilan jiwa, guru berkomitmen tinggi terhadap peningkatan mutu pendidikan, beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia, berkualifikasi akademik, memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidang tugasnya di sekolah, bertanggungjawab tinggi atas tugas profesinya. Pendidik semacam inilah yang dibutuhkan sekarang ini, agar kualitas pendidikan dapat optimal.
Keadaan guru di Indonesia juga amat memprihatinkan. Kebanyakan guru belum memiliki profesionalisme yang memadai untuk menjalankan tugasnya sebagaimana disebut dalam pasal 39 UU No 20/2003 yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan, melakukan pelatihan, melakukan penelitian dan melakukan pengabdian masyarakat.
Kita lihat, kurangnya mutu pengajar disebabkan oleh pengajar yang mengajar tidak pada kompetensinya. Misalnya saja, pengajar A mempunyai dasar pendidikan di bidang bahasa, namun dia mengajarkan keterampilan, yang sebenarnya bukan kompetensinya. Hal-tersebut benar-benar terjadi jika kita melihat kondisi pendidikan di lapangan yang sebenarnya. Hal lain adalah pendidik tidak dapat mengomunikasikan bahan pengajaran dengan baik, sehingga mudah dimengerti dan membuat tertarik peserta didik.
Sistem pendidikan yang baik juga berperan penting dalam meningkatkan efisiensi pendidikan di Indonesia. Sangat disayangkan juga sistem pendidikan kita berubah-ubah sehingga membingungkan pendidik dan peserta didik.
Dalam beberapa tahun belakangan ini, kita menggunakan system pendidikan kurikulum 1994, kurikulum 2004 (kurikulum berbasis kompetensi), kurikulum KTSP, yang pengubah proses pengajaran menjadi proses pendidikan aktif, hingga kurikulum baru lainnya (Kurikulum 2013). Ketika mengganti suatu kurikulum, berarti juga mengganti cara pendidikan pengajar, dan pengajar harus diberi pelatihan terlebih dahulu yang juga menambah cost biaya pendidikan. Sehingga sangat disayangkan jika terlalu sering mengganti kurikulum yang dianggap kurang efektif lalu langsung menggantinya dengan kurikulum yang dinilai lebih efektif.
. Masalah mahalnya biaya pendidikan di Indonesia juga sudah menjadi rahasia umum bagi kita. Jika kita bicara tentang biaya pendidikan, kita tidak hanya berbicara tentang biaya sekolah, training, kursus atau lembaga pendidikan formal atau informal lain yang dipilih, namun kita juga berbicara tentang properti pendukung seperti buku, dan berbicara tentang biaya transportasi yang ditempuh untuk dapat sampai ke lembaga pengajaran yang kita pilih. Di sekolah dasar negeri, memang benar jika sudah diberlakukan pembebasan biaya pengajaran, namun peserta didik tidak hanya itu saja, kebutuhan lainnya adalah buku teks pengajaran, alat tulis, seragam dan lain sebagainya, hal itu diwajibkan oleh pendidik yang bersangkutan.
Pendidikan berkualitas memang tidak mungkin murah, atau tepatnya, tidak harus murah atau gratis. Tetapi persoalannya siapa yang seharusnya membayarnya? Pemerintahlah sebenarnya yang berkewajiban untuk menjamin setiap warganya memperoleh pendidikan dan menjamin akses masyarakat bawah untuk mendapatkan pendidikan bermutu. Akan tetapi, kenyataannya Pemerintah justru ingin berkilah dari tanggung jawab. Padahal keterbatasan dana tidak dapat dijadikan alasan bagi Pemerintah untuk ‘cuci tangan’.
Untuk mengatasi masalah-masalah di atas, secara garis besar ada dua solusi yang dapat diberikan yaitu:
Pertama, solusi sistemik, yakni solusi dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan. Seperti diketahui sistem pendidikan sangat berkaitan dengan sistem ekonomi yang diterapkan. Sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini, diterapkan dalam konteks sistem ekonomi kapitalisme (mazhab neoliberalisme), yang berprinsip antara lain meminimalkan peran dan tanggung jawab negara dalam urusan publik, termasuk pendanaan pendidikan.
Kedua, solusi teknis yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang berkait langsung dengan pendidikan. Solusi ini misalnya untuk menyelesaikan masalah kualitas guru dan prestasi siswa.
Maka, solusi untuk masalah-masalah teknis dikembalikan kepada upaya-upaya praktis untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan. Rendahnya kualitas guru, misalnya, di samping diberi solusi peningkatan kesejahteraan, juga diberi solusi dengan membiayai guru melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan memberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru. Rendahnya prestasi siswa, misalnya, diberi solusi dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas materi pelajaran, meningkatkan alat-alat peraga dan sarana-sarana pendidikan, dan sebagainya.
SARAN
Perkembangan dunia di era globalisasi ini memang banyak menuntut perubahan kesistem pendidikan nasional yang lebih baik serta mampu bersaing secara sehat dalam segala bidang. Salah satu cara yang harus di lakukan bangsa Indonesia agar tidak semakin ketinggalan dengan negara-negara lain adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikannya terlebih dahulu.
Dengan meningkatnya kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia yang terlahir akan semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini bersaing secara sehat dalam segala bidang di dunia internasional.

PUISI



Seberapa keras aku mencoba

Menghapus jejak yang kau tinggalkan

Menjadi lemah dan menyanyat luka

Bagaimana bisa bertahan

Pada rasa yang kau coba ciptakan

Yang pada akhirnya kau siakan

Entah tanya yang membisukan

Bertahan padanya berapa lama

Sekali lagi tanya yang membisukan

Bertahan padanya untuk apa lagi

Ini bukan soal kau berpaling

Ini juga bukan soal kepada siapa dia

Walau sekeras baja kau mengelakkan

Itu yang kau lakukan

Pada awalnya sudah ku tawarkan

Jangan buat perpisahan yang pilu

Lagi menyakitkan

Tapi sudahlah itu yang kau pilih

Memilikimu satu detik yang berubah menjadi tahun

Sudah terjadi

Dan setiap yang pernah dimiliki akan hilang

Dan Setiap yang datang akan pergi

Dan setiap pertemuan akan ada perpisahan

Begitu juga aku dan kamu

Kau pergi tanpa kata selamat tinggal

Tapi akan ku katakan ini

Isi hati ku padamu

Aku tak pernah benar-benar memiliki rasa itu

Tak sekalipun aku cinta padamu

Walau aku kehilangan

Itu karena kau banyak membuatku punya banyak rasa

yang sebelumnya tak ku punya